SEMARAK BATIK BANYUMAS
Semarak Batik Banyumas.......memang tepat untuk menggambarkan suasana meriah jalanan di Purwokerto pada tanggal 2 Oktober 2018, bagaimana tidak selain peserta kirab batik yang tentu saja berbaju batik, di sekolah bahkan dipasarpun pada hari itu banyak yang berbaju batik.
Kirab batik kembali untuk ketiga kalinya dihelat oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas dalam rangka memperingati hari Batik Nasional yang ke 9. Tahun ini tercatat terdapat 104 regu peserta yang terbagi dalam kategori A (Dinas/Badan/Kantor/Kecamatan), kategori B ( BUMN/BUMND/pelaku usaha/umum) dan kategori C (pelajar SMP/SMA se-Kab. Banyumas) selain 6 kelompok yang berasal dari PKK, Dharma Wanita Persatuan, Pramuka dan perajin batik Banyumas.
Peserta kirab dilepas oleh Bupati Banyumas dan semua peserta mendapat sambutan dari Bupati bersama anggota Forkompinda dipanggung kehormatan saat peserta menunjukan kebolehannya dalam yel yel atau peragaan lainnya yang juga mengundang Tepuk tangan meriah dari penonton. Tidak berhenti didepan panggung kehormatan tapi kemeriahan hampir terlihat disepanjang jalan yang dilalui kirab yaitu jalan Jendral Sudirman, Jalan Merdeka, Jalan Gatot Subroto hingga jalan masjid.
Bupati Banyumas mengajak semua wong Banyumas menyosialisasikan batik, memviralkan batik sehingga batik banyumas semakin dikenal tidak hanya lokal, regional dan nasional tetapi juga dalam tataran global. Hal ini penting agar IKM Batik Banyumas semakin berkembang yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama perajin batik.
Motif batik Banyumas sangat banyak dan khas seperti motif pring sedapur, Lumbon, Jahean, sekar surya, sidoluhung, kawung jenggot dan madu bronto . Namun demikian untuk Batik Banyumas setiap motifnya mempunyai filosofi tersendiri, dibalik keindahannya terkandung makna yang dalam.
.
Komentar